Tensi di kawasan Timur Tengah kembali memanas. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, seorang tokoh sayap kanan garis keras, telah memicu kemarahan internasional setelah melakukan kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan melaksanakan ibadah di sana. Tindakan provokatif ini terjadi di tengah upaya perdamaian yang sedang berlangsung di Gaza.
Pada tanggal 13 Agustus 2024, Ben Gvir, yang dikenal dengan pandangannya yang ekstrem terhadap Palestina, memimpin sekelompok warga Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka melakukan ibadah dan ritual keagamaan di tempat yang dianggap suci oleh umat Islam ini.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan Ben Gvir dan para pengikutnya berada di dalam kompleks masjid, dengan beberapa di antaranya melakukan sujud. Tindakan ini jelas-jelas melanggar status quo yang telah lama terjalin di Yerusalem.
Tindakan provokatif Ben Gvir menuai kecaman keras dari berbagai negara di dunia. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sejumlah negara Arab mengecam keras tindakan ini. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut tindakan Ben Gvir sebagai "pengabaian yang mencolok" terhadap status quo di Al-Aqsa.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga ikut mengutuk keras insiden ini, menyebutnya sebagai "provokasi terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia." PBB pun turut angkat bicara, dengan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang menyatakan penolakan terhadap segala upaya untuk mengubah status quo di tempat-tempat suci.
Tindakan Ben Gvir berpotensi memicu eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan antara Israel dan Palestina yang sudah tinggi bisa semakin memburuk. Selain itu, tindakan ini juga dapat menghambat upaya perdamaian yang sedang berlangsung di Gaza.
Kunjungan Ben Gvir ke Al-Aqsa merupakan bagian dari upaya kelompok ekstremis di Israel untuk mengubah status quo di Yerusalem. Mereka ingin menguasai penuh kompleks masjid ini dan menggusur umat Islam dari tempat suci mereka.
Tindakan provokatif seperti ini jelas-jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip perdamaian dan toleransi. Dunia internasional harus bersatu untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik lebih lanjut.
Tindakan Ben Gvir di Al-Aqsa adalah sebuah provokasi yang tidak dapat ditolerir. Dunia internasional harus bersatu untuk memberikan pesan yang jelas kepada Israel bahwa tindakan semacam ini tidak akan diterima. Perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak.*