Hezbollah menuduh Israel sebagai dalang serangan tersebut dan berjanji akan melakukan pembalasan, sementara pejabat Lebanon meminta warga yang memiliki pager untuk segera membuangnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak memberikan komentar. Namun, dalam pernyataan pertama sejak ledakan tersebut, IDF menyatakan bahwa tidak ada perubahan dalam saran mereka kepada warga sipil.
Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Berikut poin-poin pentingnya:
Banyaknya Korban: Kementerian Kesehatan Lebanon meminta tenaga medis untuk segera bekerja mengingat "banyaknya jumlah korban yang dirujuk ke rumah sakit." Pejabat juga meminta warga untuk mendonorkan darah karena diperkirakan kebutuhan akan meningkat. Tim ambulans dari Lebanon utara dikerahkan ke Beirut, dan sekolah-sekolah di Lebanon akan ditutup pada hari Rabu.
Wilayah yang Terdampak: Ledakan dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut, dikenal sebagai Dahiyeh, di kota Ali Al-Nahri dan Riyaq di Lembah Beqaa, serta di Sidon dan Tyre di Lebanon selatan.
Pager adalah Pembelian Terbaru: Pager tersebut baru dibeli oleh Hezbollah dalam beberapa bulan terakhir, menurut sumber keamanan Lebanon yang dikutip CNN. Namun, sumber tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kapan tepatnya pager itu dibeli atau modelnya. Mekanisme ledakan masih belum jelas. Baca lebih lanjut di sini untuk teori terbaru tentang insiden ini.
Konteks Israel: Ledakan pager ini terjadi setelah kabinet keamanan Israel pada hari Senin memutuskan untuk menambah satu tujuan perang baru dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas dan Hezbollah, yakni memastikan kembalinya warga dari komunitas di sepanjang perbatasan dengan Lebanon ke rumah mereka dengan aman. Setelah hampir setahun terjadi bentrokan lintas perbatasan antara Hezbollah dan Israel, puluhan ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka di Lebanon selatan dan Israel utara. Meskipun kembalinya warga Israel utara telah lama dianggap sebagai kebutuhan politik bagi pemerintah Benjamin Netanyahu, ini adalah pertama kalinya hal tersebut dijadikan tujuan perang resmi.
Respons Hamas: Hamas menyatakan solidaritasnya dengan Hezbollah dan rakyat Lebanon setelah ledakan pager yang mematikan tersebut, serta menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Respons AS: Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka "tidak terlibat" dan "tidak mengetahui" adanya serangan ini sebelumnya, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, yang berulang kali menyebut insiden ini sebagai "peristiwa," bukan "serangan." Miller menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai apa yang telah diketahui AS sejauh ini atau apakah AS menilai Israel bertanggung jawab atau tidak.
Catatan:
Ledakan pager yang disebutkan dalam artikel mengacu pada insiden di mana pager—alat komunikasi yang biasanya digunakan untuk menerima pesan singkat—meledak secara misterius. Dalam konteks ini, ledakan terjadi pada pager yang baru-baru ini dibeli oleh anggota kelompok militan Hezbollah di Lebanon. Namun, tidak ada penjelasan rinci tentang bagaimana ledakan tersebut terjadi atau apakah ledakan itu disengaja melalui mekanisme tertentu, seperti sabotase. Pagernya sendiri bukanlah perangkat yang biasanya meledak, sehingga insiden ini menimbulkan spekulasi tentang keterlibatan pihak luar atau teknologi tertentu dalam memicu ledakan.